Ahli Tauhid yang juga disiksa terlebih dahulu

AHLI TAUHID TETAP DISIKSA DULU DI NERAKA SEBELUM DIMASUKAN KE SURGA AKIBAT MELALAIKAN SYARIAT ALLAH DAN SUNNAH RASUL-NYA DENGAN BERBAGAI KEMAKSIATAN DAN DOSA BESAR SELAIN SYIRIK.
.
Bismillahirrahmanirrahim. Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
.
Ingatlah kepada siksaan yang paling ringan di Neraka terlebih dahulu
.
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Raja' telah menceritakan kepada kami Israil dari Abu Ishaq dari An Nu'man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu mengatakan, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"PENGHUNI NERAKA YANG PALING RINGAN SIKSANYA pada hari kiamat adalah seseorang yang telapak kakinya dialasi sandal (dari Neraka), sehingga otaknya mendidih, sebagai mendidihnya ketel dan periuk."
.
- HR. Bukhari no. 6076, 6077 | Fathul Bari no. 6561, 6562, Muslim no. 313 | Syarh Shahih Muslim no. 213, Tirmidzi no. 2529 | no. 2604 dan Ahmad no. 17664, 17687. Lafazh dan sanad di atas milik Bukhari no. 6077 | Fathul Bari no. 6562
.
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah : telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari al-A'masy dari Abu Ishaq dari An Nu'man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Sesungguhnya PENDUDUK NERAKA YANG PALING RINGAN SIKSANYA adalah seseorang yang mengenakan dua sandal dan dua tali sandal dari neraka, kemudian otaknya mendidih karena panasnya sebagaimana kuali mendidih. Orang tersebut merasa bahwa tidak ada orang lain yang siksanya lebih pedih daripadanya, padahal siksanya adalah yang paling ringan di antara mereka."
.
- HR. Muslim no. 314 | Syarh Shahih Muslim no. 213
.
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah : telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Bukari : telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Muhammad dari Suhail bin Abu Shalih dari an-Nu'man bin Abu Ayyasy dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Sungguh, PENDUDUK NERAKA YANG PALING RINGAN SIKSANYA, adalah seseorang yang memakai dua sandal dari neraka sementara otaknya mendidih disebabkan panasnya."
.
- HR. Muslim no. 311 | Syarh Shahih Muslim no. 211
.
Telah menceritakan kepada kami 'Affan berkata : telah menceritakan kepada kami Hammad dari Sa'id Al Jurairi dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Sesungguhnya PENDUDUK NERAKA YANG SIKSANYA PALING RINGAN adalah seorang laki-laki yang mengenakan sandal dari api kemudian otaknya mendidih beserta adzab lain yang sedang berlangsung, di antara mereka juga ada seorang laki-laki yang dimasukkan neraka (dalam air) sebatas mata kaki berserta adzab lain yang sedang berlangsung, di antara mereka juga ada seorang laki-laki yang dimasukkan neraka sebatas lutut beserta adzab lain yang sedang berlangsung, di antara mereka juga ada seorang laki-laki yang dimasukkan neraka sebatas hidung beserta adzab lain yang sedang berlangsung, dan di antara mereka juga ada seorang laki-laki yang dimasukkan neraka sebatas dada beserta adzab lain yang sedang berlangsung yang kadang tenggelam."
.
- HR. Ahmad no. 11315. Isnadnya Jayyid. Semua perawinya adalah rijal Bukhari dan Muslim
.
Justru Ahli Tauhid wa Sunnah yang melalaikan Syariat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika hidup di dunia dengan berbuat kemaksiatan dan dosa besar SELAIN kesyirikan kemudian wafat dan belum sempat bertaubat dari maksiat dan dosa besarnya AKAN TETAP mendapatkan tempatnya di Neraka sesuai dengan kadar kelalaiannya mereka terhadap Syariat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
.
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan (kehidupan) itu, DAN ORANG-ORANG YANG MELALAIKAN AYAT-AYAT KAMI, MEREKA ITU TEMPATNYA DI NERAKA, KARENA APA YANG TELAH MEREKA LAKUKAN."
.
- QS. Yunus [10] : 7-8
.
Tafsir Muyassar,
.
“Dan orang-orang yang lalai terhadap ayat-ayat Kami yang Syar’iyah dan Kauniyah, mereka itu tempat tinggalnya di Neraka Jahanam di akhirat sebagai bentuk balasan atas apa yang mereka perbuat di dunia berupa dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan.”
.
- Tafsir Muyassar, I/624
.
Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata (wafat 110 H) berkata,
.
“Demi Allah, tidaklah mereka menghias dunia dan tidak juga mengagungkannya (berlebih-lebihan terhadapnya) sehingga mereka ridha dengannya, SEDANGKAN mereka lalai dari ayat-ayat Allah yang kauniyyah (berupa alam ciptaan-Nya), mereka tidak memikirkannya, begitu juga terhadap ayat-ayat Syar’iyyah-Nya, mereka tidak melaksanakannya, sesungguhnya tempat kembali mereka pada hari Kiamat adalah Neraka, sebagai balasan atas dosa-dosa, kesalahan-kesalahan dan kejahatan-kejahatan yang mereka perbuat di dunia.”
.
- Tafsir min Ibnu Katsir, IV/246
.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah (wafat 1376 H) berkata,
.
“DAN ORANG-ORANG YANG MELALAIKAN AYAT-AYAT KAMI” Mereka tidak mengambil manfaat dari ayat-ayat Al Qur’an (dan As Sunnah), tidak pula dari ayat-ayat yang ada di dalam diri dan cakrawala, padahal berpaling dari dalil berarti berpaling dan lalai dari apa yang menjadi maksud dari dalil itu. DAN “MEREKA ITU TEMPATNYA DI NERAKA, KARENA APA YANG TELAH MEREKA LAKUKAN." Yaitu berupa kekufuran kesyirikan dan berbagai macam kemaksiatan.”
.
- Taisir al-Karim ar-Rahman as-Sa’di, II/106
.
Secara tegas dalam ayat ini bahwasannya orang-orang yang melalaikan Syariat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, baik itu Ahli Tauhid wa Sunnah sekalipun, ketika hidup di dunia akan mendapatkan tempatnya di Neraka sesuai dengan kadar kelalaiannya mereka terhadap Syariat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
.
Dan secara tegas juga dalam nash yang Shahih bahwa Ahli Tauhid wa Sunnah yang melalaikan Syariat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam SELAMA Tauhidnya sah, tidak batal dan tidak wafat dalam kesyirikan NAMUN ia melakukan kemaksiatan terhadap Syariat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam serta Dosa-Dosa besar selain kesyirikan SEDANG BELUM BERTAUBAT darinya ketika wafat MAKA ia akan dimasukan ke dalam Neraka terlebih dahulu dan disiksa sesuai dengan kadar dosanya yang diakibatkan dari mereka melalaikan dan berpaling dari Syariat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam SEBELUM dimasukan ke Surga dengan sebab Syafa’at Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan mereka disebut dengan Al Jahanamiyyun (mantan penghuni neraka Jahanam).
.
Telah menceritakan kepada kami Musa : telah menceritakan kepada kami Wuhaib : telah menceritakan kepada kami 'Amru bin yahya dari Ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Jika penghuni Surga telah memasuki Surga, dan penghuni Neraka memasuki Neraka, Allah berfirman : “Siapa saja yang dalam hatinya masih terdapat sebiji sawi keimanan, keluarkanlah dia dari Neraka” maka mereka pun keluar setelah mereka terbakar dan menjadi abu, selanjutnya mereka dilempar ke sungai kehidupan sehingga mereka tumbuh sebagaimana biji-bijian tumbuh di tepi aliran sungai" atau ia mengatakan dengan redaksi : "dalam permukaan aliran sungai", dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Tidakkah kalian melihat bahwa biji-bijian itu tumbuh kuning melingkar ?"
.
- HR. Bukhari no. 6075 | Fathul Bari no. 6560 dan Muslim no. 270 | Syarh Shahih Muslim no. 184. Lafazh dan sanad di atas milik Bukhari
.
Dan telah menceritakan kepadaku Nashr bin Ali al-Jahdlami : telah menceritakan kepada kami Bisyr -yaitu Ibnu al-Mufadldlal- dari Abu Maslamah dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Adapun penduduk Neraka yang mana mereka adalah penduduknya, maka mereka tidak akan mati di dalamnya dan tidak pula hidup. Tetapi orang yang terkena siksa neraka karena dosa mereka atau kesalahan mereka maka Allah mematikan mereka hingga apabila mereka telah hangus terbakar, maka diizinkanlah PEMBERIAN SYAFA'AT, lalu dibawalah mereka sekelompok demi sekelompok, lalu mereka disebarkan di atas sungai Surga, kemudian dikatakan kepada mereka, 'Wahai penduduk surga. Limpahkanlah air kepada mereka. Lalu mereka tumbuh sebagaimana tumbuhnya biji-bijian menjadi seperti buih banjir'."
.
- HR. Muslim no. 271 | Syarh Shahih Muslim no. 185, Ibnu Majah no. 4299 | no. 4309, Darimi no. 2696 | no. 2859 dan Ahmad no. 10593, 10655, 11322. Lafazh dan sanad di atas milik Muslim
.
Telah menceritakan kepadaku Ubaidulah bin Sa'id dan Ishaq bin Manshur keduanya meriwayatkan dari Rauh Ubaidullah berkata : telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah Al-Qaisi : telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij, dia berkata : telah mengabarkan kepadaku Abu az-Zubair bahwasanya dia mendengar Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu ditanya tentang kebangkitan di akhirat. Maka dia menjawab : "Kita dibangkitkan pada Hari Kiamat begini dan begini. Lihatlah! Apa itu di atas manusia ? Lalu dipanggillah umat-umat dengan berhalanya, dan sesuatu yang mereka sembah dahulu, secara berturutan. Setelah itu, Rabb kita datang kepada kita lalu berfirman, 'Siapakah yang kalian tunggu ?’ Maka mereka pun menjawab, 'Kami menunggu Rabb kami.' Allah berfirman : “Akulah Rabb kamu.” Mereka berkata : “Sehingga kami melihat-Mu dulu.” Tampaklah pada mereka Rabb tertawa" Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu melanjutkan,
.
“Lalu Allah membawa mereka, dan mereka pun mengikuti-Nya. Setiap seorang di antara mereka baik munafik atau mukmin akan diberi Cahaya. Kemudian mereka mengikuti cahaya tersebut melalui jembatan Neraka Jahanam. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan berduri yang merenggut siapa saja yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian cahaya orang-orang munafik padam, sedangkan orang-orang mukmin selamat. Selamatlah rombongan pertama yang terpancar pada wajah mereka bagaikan bulan purnama sejumlah tujuh puluh ribu orang tanpa dihisab. Kemudian orang-orang berikutnya seperti terangnya bintang-bintang di langit, kemudian demikianlah seterusnya. Kemudian SYAFA'AT DIIZINKAN. Mereka pun meminta syafa'at, sehingga mereka dapat keluar dari Neraka, yaitu orang yang mengucapkan, 'Laa Ilaaha Illallah (Tidak ada ilah (yang berhak disembah dan diibadahi dengan baik dan benar selain Allah),” dan dahulu di hatinya terdapat kebaikan (keimanan) seberat biji dzarrah. Mereka akan ditempatkan di halaman Surga, lalu Ahli Surga akan memercikkan mereka dengan air sehingga daging mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya sesuatu tumbuhan selepas banjir, dan hilanglah hangusnya. Kemudian dia (orang terakhir meminta), sehingga diberikan kepadanya dunia dan sepuluh kali lipatnya."
.
- HR. Muslim no. 278 | Syarh Shahih Muslim no. 191
.
Telah menceritakan kepada kami Musaddad : telah menceritakan kepada kami Yahya dari Al Hasan bin Dzakwan : telah menceritakan kepada kami Abu Raja' : telah menceritakan kepada kami Imran bin Husain radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,
.
"Ada sekelompok kaum yang keluar dari neraka karena SYAFAAT MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM, lantas mereka masuk Surga dan mereka diberi julukan 'Jahannamiyun (mantan penghuni neraka jahannam)."
.
- HR. Bukhari no. 6081 | Fathul Bari no. 6566, Abu Dawud no. 4115 | no. 4740 dan Ahmad no. 19051. Lafazh dan sanad di atas milik Bukhari
.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar : telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id : telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Dzakwan dari Abu Raja` Al 'Utharidi dari Imran bin Husain radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,
.
"Akan keluar suatu kaum dari mereka karena SYAFA'ATKU, mereka disebut dengan Al Juhannamiyah."
.
- HR. Abu Dawud no. 4306 | no. 4315
.
Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid : telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah : telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik  radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
.
"Ada sekelompok kaum yang wajahnya terlihat kehitam-hitaman keluar dari neraka setelah di lahap api, kemudian mereka masuk surga, penghuni Surga menjuluki mereka Jahannamiyun (mantan penghuni jahannam)."
.
- HR. Bukhari no. 6074 | Fathul Bari no. 6559
.
Telah menceritakan kepada kami 'Affan dan Bahz berkata : telah menceritakan kepada kami Hammam berkata; Bahz dalam haditsnya berkata : saya telah mendengar Qatadah berkata dalam kisahnya : telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Akan dikeluarkan suatu kaum dari neraka setelah mereka ditimpa kegosongan.”
.
Bahz berkata : lalu mereka masuk ke Surga, dan penduduk surga menyebut mereka dengan jahannamiyun. 'Affan berkata : dalam haditsnya berkata : dan Qatadah berkata,
.
“MEREKA TELAH DISIKSA DENGAN DOSA-DOSA YANG TELAH DIPERBUATNYA.”
.
- HR. Ahmad no. 13336. Isnadnya Jayyid. Semua perawinya rijal Bukhari dan Muslim
.
Imam At Tirmirdzi rahimahullah (wafat 279 H) berkata,
.
“Segi pendalilan dari hadits ini menurut sebagian Ahli Ilmu bahwa AHLI TAUHID AKAN MASUK SURGA, WALAUPUN MEREKA DI ADZAB DI NERAKA DISEBABKAN DOSA MEREKA, NAMUN MEREKA TIDAK KEKAL DI NERAKA.”
.
Telah diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Dzar, Imran bin Hushain, Jabir bin Abdullah, Ibnu Abbas, Abu Sa'id al Khudri, dan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda,
.
"Akan keluar sejumlah kaum dari manusia dari golongan Ahli Tauhid, dan masuk surga."
.
Demikianlah diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair, Ibrahim an Nakha'i, dan tidak hanya satu orang dari kalangan tabi'in dalam menafsirkan ayat ini : “Orang kafir itu kadang-kadang (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu di dunia menjadi orang Muslim (QS. Al Hijr [15] : 2)” Mereka memberikan penafsiran,
.
“APABILA AHLI TAUHID DIKELUARKAN DARI NERAKA DAN DIMASUKKAN KE DALAM SURGA, maka berkeinginanlah orang-orang kafir bahwa seandainya mereka dahulu menjadi orang-orang Muslim”
.
- HR. Tirmidzi no. 2562 | no. 2638
.
Dan SYARAT MENDAPATKAN SYAFA’AT RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM agar dikeluarkan dari Neraka bagi Ahli Tauhid wa Sunnah adalah melaksanakan, merealisasikan dan menegakkan syarat, rukun, makna dan konsekuensi kalimat Tauhid dan tidak wafat di atas kesyirikan serta kekafiran.
.
Telah menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz bin Abdullah berkata : telah menceritakan kepadaku Sulaiman dari 'Amru bin Abu 'Amru dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa, dia berkata : Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : "Wahai Rasulullah SIAPAKAH ORANG YANG PALING BERBAHAGIA DENGAN SYAFA'ATMU PADA HARI KIAMAT ?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab,
.
"Aku telah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada orang yang mendahuluimu dalam menanyakan masalah ini, karena aku lihat betapa perhatian dirimu terhadap hadits. ORANG YANG PALING BERBAHAGIA DENGAN SYAFA'ATKU PADA HARI KIAMAT ADALAH ORANG YANG MENGUCAPKAN LAA ILAAHA ILLALLAH DENGAN (TULUS) IKHLAS DARI HATINYA ATAU JIWANYA."
.
- HR. Bukhari no. 97, 6085 | Fathul Bari no.  99, 6570 dan Ahmad no. 8503. Lafazh Dan Sanad di atas milik Bukhari no. 97 | Fathul Bari no. 99
.
Telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad : telah menceritakan kepada kami Isra'il dari Abu Ishaq dari Abu Burdah dari Abu Musa Al Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
.
"Aku diberi lima keistimewaan : Aku diutus kepada kulit merah dan kulit hitam semua golongan, tanah dijadikan suci dan tempat sujud bagiku, ghanimah (harta rampasan perang) dihalalkan padaku padahal sebelumnya tidak dihalalkan, aku dimenangkan dengan dimunculkannya ketakutan dalam hati musuhku selama sebulan perjalanan, dan aku diberikan untuk memberikan syafa'at, padahal tidak ada seorang Nabi pun kecuali mereka meminta agar dapat memberi Syafa'at, AKU MENYEMBUNYIKAN SYAFA'ATKU DAN AKU PERUNTUKKAN KHUSUS BAGI UMATKU YANG MATI DALAM KEADAAN TIDAK MEMBAWA DOSA SYIRIK MENYEKUTUKAN ALLAH DENGAN SESUATU APAPUN."
.
Abu Ahmad yakni Azzubairy telah berkata : telah menceritakan kepada kami Isra'il dari Abu Ishaq, dari Abu Burdah mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda demikian lalu ia menyebutkan hadits serupa maknanya, namun tidak menyandarkannya kepada Abu Musa.
.
- HR. Ahmad no. 18902. Shahih. Isnadnya Jayyid. Semua perawinya rijal Bukhari dan Muslim
.
Karena itu bersegaralah dalam beramal shalih, tinggalkan yang tidak bermanfaat dan jauhkan fitnah dan tutup segala pintu yang membawa ke dalam fitnah
.
Oleh: Atha bin Yussuf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafsir Surah Al-A'Raf ayat 80-81

TANDA TANDA KIAMAT